Blog

Lebaran sebentar lagi

27 September 2008 - - 0 Comments

Potret nilai konsumtif masyarakat menjelang ramadhan memang sangat meningkat secara signifikan, sebenarnya salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari puasa adalah dapat merasakan penderitaan kaum dhuafa, tapi apa yang terjadi? masyarakat indonesia malah cenderung lebih konsumtif dari waktu-waktu sebelumnya! mari kita melihat di pusat-pusat perbelanjaan, orang pada rame mempersiapkan baju baru dan makanan yang akan di hidangkan pada saat lebaran tiba. tapi disisi positifnya masyarakat tidak mengabaikan dari nilai-nilai sakral yang kandung pada 1 syawal nanti.
ada satu kebiasaan penting menjelang lebaran, "Mudik", Ngomongin mudik, adakah tradisi mudik di negara lain? Sepertinya hanya di Indonesia saja. Tidak ada keharusan orang untuk sungkeman, yang adalah perintah untuk saling meminta maaf. Tapi orang Indonesia paling hobi pulang kampung. Itung-itung silaturahmi, dan hanya satu tahun sekali ini. Sebenernya motifnya ga cuma silaturahmi, tapi ada sedikit unsur ‘pamer’. Si A yang sudah setahun kerja di Jakarta kini sudah bisa pulang bawa hape. Jadinya para saudara dan tetangganya jadi ngiler. Mereka jadi tertarik untuk ikut mengadu nasib di ibu kota. Inilah potensi-potensi urbanisasi. Belum lagi para TKI dan TKW. Mereka biasanya pulang dengan banyak duit, sehingga pulang-pulang bisa membeli sepeda motor. Begitu akan balik ke negeri Jiran atau Timur Tengah, sepeda motor itu akan dijual lagi.
Satu lagi yang sangat Indonesia adalah kebiasaan mengirimkan hantaran atau parcel. Siapa sih yang tidak ingin menerima parcel. Tapi jangan salah, di balik kiriman kue, buah, mukena, perlengkapan makan, sampai kunci mobil ada maksud lain, yaitu tidak jauh-jauh dari unsur kolusi dan korupsi. Setelah adanya larangan menerima parcel, ntah bagaimana nasib penjual parcel. Hingga saat ini KPK masih memberi keringanan dengan batasan parcel tidak lebih dari 500ribu per parcel.
Itulah lebaran dan segala tradisi di Indonesia. Unik dan sangat Indonesia. Sayangnya puasa dan lebaran tidak lagi bermakna religius dan essensial, melainkan hanya sebatas kebiasaan turun menurun.

apapun itu, mari kita sama-sama menyambut bulan kemenangan ini dengan penuh rasa gembira semoga kita mendapatkan hadiah sesuai janji Allah pada Sepuluh hari pertama kita mendapat barokah, sepuluh hari kedua kita mendapatkan penuh ampunan dan magfiroh, dan sepuluh hari terakhir kita mendapatkan rahmat Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Hayoo,, sapa yang puasanya bolong-bolong? kira-kira dapat gak ya hadiahnya dari Allah??

This entry was posted on 22.55 and is filed under Ewin Footprint's . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: