Blog

Telepon Umum Riwayatmu kini

16 Juni 2009 - - 2 Comments

Telepon umum sekarang hanya dilirik sebelah mata oleh masyarakat, penggunaannya yang efisien sekarang sudah tergantikan dengan hadirnya alat komunikasi yang lebih canggih, Yak..Hanphone atau telpon genggam.
sebelum adanya Hp telpon umum merupakan pilihan utama masyarakat, apalagi malam minggu bidaya antri ditelepon umum buat anak muda merupakan hal yang lumrah dan sering kita lihat di telepon umum, nelponin pacar dengan modal uang recehan merupakan suatu kebanggansengihnampakgigi.
boomingnya telp umum sekitar akhir tahun 80an sampe 90an.
sebenarnya pada masanya banyak pihak yang di untungkan dengan hadirnya telp umum, bahkan jasa pelayanan telekomunikasi indonesia terus mengembangkan telp umum yang sebelumnya hanya telpon koin tetapi ditambah lagi dengan Telepon yang menggunakan kartu.

saya masih ingat sewaktu masih sekolah di jogja, seorang teman saya mengajak ke salah satu asrama mahasiswa di jogja untuk mencharge kartu telpon atau di isi ulang. yaap..di asrama tersebut teman-temanku mengatakan KANTOR TELKOM JOGJA, karena dengan modal 20 ribu rupiah kita bisa mencharge kartu telp dengan nominal 500 ribu.lapar wuahh,,,bisa dibayangkan kerugian dari TELKOM pada saat itu.

sebenarnya kehancuran telp umum pada awalnya disebabkan oleh tangan jahil masyarakat yang tidak bertanggung jawab, mereka merusak telp, corat-coret box telp, mutusin kabel telpon yang semuanya itu tidak ada untungnya sama sekali, apalagi sampai ada "voucher isi ulang"sengihnampakgigi
bisa dibayangkan kerugian dari TELKOM, padahal di jakarta saja pada tahun 2006


Telkom Divre II DKI Jakarta menyediakan 22.118 unit telepon umum koin. Penyebaran telepon umum itu disesuaikan dengan besarnya wilayah. Untuk Jakarta Pusat sebanyak 2.159 unit telepon, Jakarta Timur (2.735 uni), Jakarta Barat (3.550 unit), Jakarta Selatan (4.020 unit), Tangerang (1.702 unit), Jakarta Utara (4.400 unit), Bekasi (1.600 unit) dan Bogor sebanyak 1.952 unit telepon. (sumber telkom.co.id)


mau tau berapa keuntungan Telkom Divre II DKI Jakarta berapa pada saat itu??
Dari Telepon umum koin itu, pihak Telkom meraup keuntungan yang terus meningkat. Tercatat sebesar Rp2,7 miliar (Januari 2006), Februari Rp2,8 milyar dan Maret mencapai Rp3 milyar lebih.tepuktangan (sumber telkom.co.id)

angka yang fantastis bukan?celebratesekarang telepon umum sudah kembali mulai difungsikan, tapi sekarang apakah bisa telpon umum bersaing dengan kecangihan Handphone yang ada sekarang??rindu

dan jawabannya bisa, asalkan Telepon umu tersebut harus lebih canggih dari Handphone, misalnya, bisa Update status di Facebook, Video conference, 3G, Browsing, Cek E-mail.
tapi apakah semua itu bisa dilakukan dan dikembangkan oleh TELKOM??i don't know!

This entry was posted on 10.25 and is filed under Serba-serbi . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 comments:

Anonim mengatakan...

pada kemana yak tlf umum
susah nyarinya sekarang mah
padahal dulu jaman jadoel penuh dengan cinta monyet, selalu jadi andalan tuh he2

Ondoet lupa mandi mengatakan...

iya..sampe2 betis pada berotot karena ngantriin telpon coin...hahaha