Ustadzku Ahmad Abubakar tutup usia
28 Oktober 2008 - Labels: Ewin Footprint's - 0 Comments
Inna lillahi wa inna ilai rojiun..
Telah berpulang kerahmatullah, kakek, ustads kami tercinta Ahmad abubakar pada usia 96 Tahun di RSU Undata Palu pada hari sabtu jam 11,30 siang. karena komplikasi Penyakit yang dideritanya.
Beliau merupakan pembimbing kami untuk dapat mengerti "Agama Islam" itu sebenarnya seperti apa.
merupakan salah seoarang pendiri dari Kab. Tolitoli ketika Kabupaten ini masih bergabung dengan Propinsi Sulawesi Utara pada waktu itu. beliau merupakan salah satu saksi sejarah ketika Kabupaten Tolitoli masih terbentuk. jekedar mengenag beliau, waktu saya berkunjung kerumahnya sewaktu beliau masih hidup, beliau cerita banyak tentang asal muasal terbentuknya kabupaten tolitoli, Ustads Ahmad Abubakar merupakan salah satu dari 4 orang yang membawa berkas pemekaran kabupaten ke jakarta pada waktu itu. beliau sangat berjasa terhadap kabuaten ini sehingga saya menganggap beliu layak dikuburkan di Taman makam Pahlawan Kabupaten tolitoli.
Namun Nasib berkata lain, sewaktu menjenguk beliau di RS pada hari pertama beliau sampai di Palu untuk berobat lanjut, kami anak tolitoli yang berada diaplu langsung menjenguk beliau di ruang ICU RSU Undata dengan tergeletak lemah dibantu dengan Bantuan O2, tetapi beilau masih saya tetap becanda dengan kami.
dua hari sebelum beliau meninggal dunia, saya kembali menjenguk beliau, yang lagi istirahat dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qura'an dari sebuah Tape yang dibelikan oleh slah satu anak murid beliau. saya ingat betul pada waktu kami datang menjenguknya dia bertanya kepada cucuknya "siapa yg datang", dia pun tersenyum dan mengatakan pada kami "uh, saya sudah payah". kemudian di kembali berusaha untuk tidur kembali karena pada waktu itu suhu badannya sangat tinggi.
beliau di rawat di Ruang Flamboyan Kamar no 1 dengan fasilitas yang sangat sederhana, teteapi dia sangat menyukai kesederhanaan tersebut karena banyak orang yg bisa di ajaknya berbicara dibanding kan dengan berada diruangan ICU yang serba dibatasi. beliau selalu meminta agar terus dibacakan ayat-ayat suci Al Qur'an oleh cucunya.
pada hari sabtu pagi, kami mendapatkan berita sangat mengejutkan, KAKEK telah meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi Rojiun. kami pun bergegas ke rumah sakit. sesampainya disana keluarga dan Masyarakat IJABI (ikatan Jama'ah Ahlulbait Indonesia) PP Sulteng sudah berkumpul untuk mengurus jenazah beliau untuk di pulangkan di Kabupaten Tolitoli, setelah itu jenazahnya di antar ke silae untuk di mandikan kemudian di sholatkan disana. setelah itu para keluarga pun berangkat ketolitoli yang berjarak kurang lebih 600 KM dari kota palu, cuaca apda waktu itu sedang turun hujan, pada pukul 12 malam di tengah perjalannanya jalan terputus karena tertutup longsong akibat dari hujan yang sangat deras, jenazah beliau pun dibawa kembali kepalu, sesampainya dipalu pada pagi hari pihak keluarga dan anak murid beliau mempersiapkan pemakaman beliau, beliau dimakamkan di TPU toae dipalu dengan Proses pemakaman yang sangat sederhana. dengan prosesi pemakan dengan ajaran syi'ah yg dianutnya.
beliau merupakan Seorang Pengikut Ajaran Islam yang taat, berbagai ajaran telah di pelajarinya sampai pada akhirnya beliau memilih syiah sebagai mazhab yg paling benar diantara mazhab-mazhab yang lain.
beliau merupakan seorang Guru, Ustadz yang rendah hati, walaupun dalam ekadaan sakit, jika ada orang datang bertanya sesuatu tentang agama kepadanya walaupun dengan harus berjalan bertatih-tatih keluar dari kamarnya dia tetap menjelaskan segala sesuatunya dengan baik walaupun dengan nafas yang sesak karena sakit.
Ya Allah, Semoga engkau tempatkan beliau disisi-Mu sebagaimana engkau menempatkan Nabi Muhammad, Ali , Hasan,Husen dan ahlulbait disisimu.
Selamat jalan "Kakek" Kami akan selalu mengingat ajaran-ajaran yang telah engkau berikan.
Telah berpulang kerahmatullah, kakek, ustads kami tercinta Ahmad abubakar pada usia 96 Tahun di RSU Undata Palu pada hari sabtu jam 11,30 siang. karena komplikasi Penyakit yang dideritanya.
Beliau merupakan pembimbing kami untuk dapat mengerti "Agama Islam" itu sebenarnya seperti apa.
merupakan salah seoarang pendiri dari Kab. Tolitoli ketika Kabupaten ini masih bergabung dengan Propinsi Sulawesi Utara pada waktu itu. beliau merupakan salah satu saksi sejarah ketika Kabupaten Tolitoli masih terbentuk. jekedar mengenag beliau, waktu saya berkunjung kerumahnya sewaktu beliau masih hidup, beliau cerita banyak tentang asal muasal terbentuknya kabupaten tolitoli, Ustads Ahmad Abubakar merupakan salah satu dari 4 orang yang membawa berkas pemekaran kabupaten ke jakarta pada waktu itu. beliau sangat berjasa terhadap kabuaten ini sehingga saya menganggap beliu layak dikuburkan di Taman makam Pahlawan Kabupaten tolitoli.
Namun Nasib berkata lain, sewaktu menjenguk beliau di RS pada hari pertama beliau sampai di Palu untuk berobat lanjut, kami anak tolitoli yang berada diaplu langsung menjenguk beliau di ruang ICU RSU Undata dengan tergeletak lemah dibantu dengan Bantuan O2, tetapi beilau masih saya tetap becanda dengan kami.
dua hari sebelum beliau meninggal dunia, saya kembali menjenguk beliau, yang lagi istirahat dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qura'an dari sebuah Tape yang dibelikan oleh slah satu anak murid beliau. saya ingat betul pada waktu kami datang menjenguknya dia bertanya kepada cucuknya "siapa yg datang", dia pun tersenyum dan mengatakan pada kami "uh, saya sudah payah". kemudian di kembali berusaha untuk tidur kembali karena pada waktu itu suhu badannya sangat tinggi.
beliau di rawat di Ruang Flamboyan Kamar no 1 dengan fasilitas yang sangat sederhana, teteapi dia sangat menyukai kesederhanaan tersebut karena banyak orang yg bisa di ajaknya berbicara dibanding kan dengan berada diruangan ICU yang serba dibatasi. beliau selalu meminta agar terus dibacakan ayat-ayat suci Al Qur'an oleh cucunya.
pada hari sabtu pagi, kami mendapatkan berita sangat mengejutkan, KAKEK telah meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi Rojiun. kami pun bergegas ke rumah sakit. sesampainya disana keluarga dan Masyarakat IJABI (ikatan Jama'ah Ahlulbait Indonesia) PP Sulteng sudah berkumpul untuk mengurus jenazah beliau untuk di pulangkan di Kabupaten Tolitoli, setelah itu jenazahnya di antar ke silae untuk di mandikan kemudian di sholatkan disana. setelah itu para keluarga pun berangkat ketolitoli yang berjarak kurang lebih 600 KM dari kota palu, cuaca apda waktu itu sedang turun hujan, pada pukul 12 malam di tengah perjalannanya jalan terputus karena tertutup longsong akibat dari hujan yang sangat deras, jenazah beliau pun dibawa kembali kepalu, sesampainya dipalu pada pagi hari pihak keluarga dan anak murid beliau mempersiapkan pemakaman beliau, beliau dimakamkan di TPU toae dipalu dengan Proses pemakaman yang sangat sederhana. dengan prosesi pemakan dengan ajaran syi'ah yg dianutnya.
beliau merupakan Seorang Pengikut Ajaran Islam yang taat, berbagai ajaran telah di pelajarinya sampai pada akhirnya beliau memilih syiah sebagai mazhab yg paling benar diantara mazhab-mazhab yang lain.
beliau merupakan seorang Guru, Ustadz yang rendah hati, walaupun dalam ekadaan sakit, jika ada orang datang bertanya sesuatu tentang agama kepadanya walaupun dengan harus berjalan bertatih-tatih keluar dari kamarnya dia tetap menjelaskan segala sesuatunya dengan baik walaupun dengan nafas yang sesak karena sakit.
Ya Allah, Semoga engkau tempatkan beliau disisi-Mu sebagaimana engkau menempatkan Nabi Muhammad, Ali , Hasan,Husen dan ahlulbait disisimu.
Selamat jalan "Kakek" Kami akan selalu mengingat ajaran-ajaran yang telah engkau berikan.
This entry was posted on 22.34
and is filed under
Ewin Footprint's
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar